Jakarta (ANTARA) – Para pecinta game online tidak lama lagi dapat menikmati pilihan baru permainan petualangan. Sebuah game online asal Jepang “Pandora Saga Online” bakal menjadi alternatif baru pecinta game.
“Game ini merupakan game asal Jepang pertama yang masuk di Indonesia,” kata Ferry Komala, Presiden Direktur PT. Cipta Multimedia Kreasindo (CMK) di Jakarta, Kamis pada acara penandatanganan kerjasama dengan Goldsky Access International, Inc.
Selama ini, kata Ferry, game online berasal dari China dan Korea Selatan.
CMK merupakan publisher resmi game online “Pandora Saga Online” yang akan diluncurkan sekitar Agustus mendatang sementara Goldsky merupakan pemegang lisensi game online tersebut.
Menurut Ferry, potensi pasar pemain game di Indonesia sangat besar. Dari sekitar 30 juta pengguna internet, sekitar 7,5 juta orang merupakan pemain game.
“Namun sejak sekitar tahun 2000, jumlah game online di Indonesia hanya sekitar 25 game,” katanya.
“Kami yakin game ini dapat berhasil di pasar pemain game online karena game ini memiliki banyak keunikan serta teknologi yang tidah kalah unggul,” kata Ferry.
Salah satu keunikan game online ini adalah jumlah ras karakter dalam game ini yang berjumlah enam ras. “Pada game online lainnya hanya dua sampai empat ras saja,” jelas Ferry.
Selain itu, kebersamaan juga diperlukan dalam permainan ini karena tidak setiap tokoh memiliki keahlian masing-masing.
“Tidak mungkin hanya satu karakter dapat mencapai level tinggi, harus ada kerjasama dengan karakter lain yang memiliki keahlian lain,” kata Ferry.
Munculnya game online asal Jepang ini mendapat tanggapan cukup positif bagi para pecinta game online.
“Biasanya kan game online dari Korea, sekarang kalau mau yang ada dari Jepang ya bagus, makin banyak pilihan,” kata Sonny, penggemar game online.
Tertarik atau tidaknya para penggemar game online kepada game tersebut juga ditentukan oleh beberapa hal, kata Hendra, penjaga warung internet.
“Lihat dulu dari segi game play, story line dan graphic. Kalau ok, ya bisa saja game itu sukses,” katanya. (*)